Minggu, 11 Mei 2014

kita itu bukan siapa siapa

INILAH SEJATINYA YANG PERLU DIRENUNGKAN

ketika saya lahir saya tidak pernah mengenal islam sedikit pun sampai suatu hari saya diajarkan bagaimana beribadah oleh kedua orang tua saya, saya kadang masih lugu ketika itu saya pernah memohon dan berdoa kepada bintang, karena saya masih belum tahu seharusnya, saya masih sering bermain dan dengan lugunya

saya bertanya tanya "apakah disyurga ada hp yang bisa saya main mainkan kapan pun?",

sontak ibu berkata "kamu itu ada ada saja"

saya masih bingung saya ketakutan dengan keabadian saya pikir itu hal yang mengerikan bagi saya karena sya berfikir saya adalah saya yang seharusnya hidup terus,

ketika umur saya masih dibawah umur saya masih sering memikirkan logika tentang adanya tuhan, saya berfikir semua yang ada di dunia ini sangat disayangkan bila dimusnahkan yah benar ketika itu sya masih menyayangkan apa pun di dunia ini seakan saya hidup abadi di sini, saya masih terjangkit ketakukan ttg abadi hingga saya beranjak SMA, saya masih berfikir tttg akhirat hingga

saya bertanya kepada guru saya "pak apakah jika di akhirat kita abadi ?lantas kapankah kita menjadi bosan saat itu?"

"jawaban yang paling saya terima adalah bosan itu sebagian dari nafsu entah saya berfikir ini masih tergolong logis untuk dipertanyakan kembali ketika di akhirat masih ada nafsu

sederhana saja hidup ini adalh rangkain kita melalui sebuah proses bukan masalah kita akan abadi atau tidak karena saya meyakini Dia lah yang lebih kekal Dia memiliki kehendak atas saya dan saya tidak mempunyai kehndak sedikitpun semua ini.

bukankah kita sebelumnya merasakan alam ruh alam rahim dan sekarang dunia ketika kita di alam ruh apa kita mengingat keadaan disitu tentu tidak untuk saat ini, bagaimana di alam rahim? tentu saya lupa, dan

sekarang berjalanlah waktu banyak tindakan kita yang mulai kita lupakan, kita lupa akan siapa yang berkuasa atas semua kehendak yang ada di dunia ini,

lantas siapa yang mengatur dengan sebuah keteratuaran yg sangat luar biasa ini.. semua ini hanyalah bagian kuasaan-Nya yg kecil sekali, saya sering bertanya takutkah engkau ketika suatu ketika engkau sendiri melakukan sebuah maksiat lantas kamu berfikir Dia melihat-mu, dia kerap memperhatikan sedetail apapun ttg semua org dunia ini tidak ada yang luput 1 pun.. kita mungkin wajar melalukannya(kemaksiatan) karena Iman tapi pertanggung jawabkan kewajaranmu. mungkin wajar kita sering lalai tapi kita cukup mempertanggungjawabkanya, kamu berhak menilai orang apapun yang kamu persepsikan lantas pertanggungjawabkan hak itu kelak,

dan jangan sekali kali kamu menyepelkan pertanggung jawaban, karena kelak kita akan disubukkan dengan pertanggung jawaban kita sendiri, kita melupakan orang yg pernah mencintai kita, kita mlupakan org yg pernah menjadi sahabat kita , kita melupakan mereka yg mnjadi suadara kita bahkan kita melupakan kedua orang tua kita,begitupun anak2 kita. yaumul ma'syar.

kamu boleh sesuka hati kamu beriman atau tidak tapi pertanggungjawabkan sesuka hati mu itu, ini adalah dunia milik-Nya yang sama sekali kita tidak sedikitpun punya hak untuk leluasa melakukan apa pun semua memiliki batasan itu wajar kita adalah level hamba bukan level yang memiliki hamba, adalah Bumi ini Bumi milik-Nya jika engkau melalukan maksiat boleh tapi jangan di Bumi ini, jangan pijak bumi ini untuk maksiat, kita selalu bertanya kenapa kita selalu di uji dengan cobaan, sebaiknya anda tidak mempersoalkan kenapa kita diuji karena memanglah pantas taraf kita sebagi HAMBA selayaknya memang pantas diuji,

Anda masih mengeluhkan suatu hal?

lebih baik cukupkan keluhan mu, engaku telah diciptakan dengan bentuk yang sempurna jangan sampai engkau dikembalikan dalam tempat yang hina, karena hanya orang2 yang beramal saleh yang akan selamat dan ditemptkan ditempat yg sebaik baiknya tempat.. waajr anda bersedih karena itulah bagian dari siklus ini, anda bersedih merupakan kunci ketika kita tdk lagi mampu memikul apa yang dia berikan kpd kita, anda mungkin lelah namun sebaiknya anda berfikir kembali
, karena dia tidak akan salah memilih hamba pilihannya untuk mendapatkan ujian dan cobaan yang di berikan kepada kita..karena kita sejatinya mampu memikulnya, terjatuh itu wajar tersungkur itu biasa, tapi bangkit dari apa yang membuatmu terjatuh adalah sebuah usaha kita menebus jika kita memang benar2 pantas menjadi hamba pilihan

itulah kita
hamba yang tidak memiliki haq untuk mengatur dunia ini
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Fuadesign
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham |

Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top